Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang berada di wilayah kawasan kehutanan ini memiliki potensi dan jumlah yang sangat banyak. Selain itu juga memiliki bermacam-macam jenis baik dari rempah, hasil olahan, tanaman tahunan dan juga madu. Budidaya yang dilakukan oleh petani di kawasan hutan ini intensif dilakukan dan didorong terus menerus dengan harapan agar masyarakat petani memperoleh kesejahteraan.
Diskusi yang dilaksanakan pada 4 April 2023 lalu ini mengundang beberapa para kepala KPH yang memiliki berapa potensi HHBK untuk didorong dalam pengembangannya. KPH-KPH tersebut yaitu KPH Way Pisang, KPH Batutegi, KPH Tahura WAR, KPH Pesawaran dan KPH Bukit Punggur.
Berdasarkan data yang ada dan dikonfirmasi dengan kondisi di lapangan, petani masih mengalami beberapa permasalan terkait hasil dari usaha HHBK. Permasalahan itu diantaranya adalah jaminan pasar yang lebih baik dengan harga yang lebih besar, penanganan pasca panen dan distribusi. Adanya permasalah tersebut muncul suatu pemikiran jika proses transaksi antara pembeli dengan petani dapat dilakukan secara langsung, sehingga hal yang bisa diperoleh adalah adanya peningkatan nilai tambah dari komoditi yang ada, distribusi serta jaminan pasar. Meskipun perlu diketahui juga bahwasanya saat ini hampir semua produk yang ada di wilayah KPH hampir terserap pasar semua, namun harga yg diberikan ke petani tidak sesuai. Disisi lain adanya penyerapan pasar ini dibantu oleh para pelaku usaha atau tengkulak dengan strategi membayar produk terlebih dahulu sebelum di panen atau (Ijon). Hal ini tentu memberikan dampak positif dan negative bagi petani.
Merujuk dari hasil pertemuan pramusrenbang yang diadakan oleh dinas kehutanan provinsi Lampung, maka Balai Pengelolaan Hutan Lindung menyampaikan adanya kegiatan temu bisnis untuk mendorong produk HHBK. Kegiatan ini disambut baik oleh kepala dinas, dan mendiskusikan pelaksanaanya bersamaan dengan launching festival wisata hutan Lampung Tahun 2023.
Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BPHL adalah kegiatan temu bisnis mendorong pemasaran produk-produk HHBK. Kegiatan ini disampaikan pada saat acara pramusrenbang dinas kehutanan bulan lalu, sehingga atas pembicaraan dengan kepala dinas kehutanan, ini memungkinkan untuk dapat disatukan pelaksanaanya dengan kegiatan dinas kehutanan. Berdasarkan rencana, pelaksanaan temu bisnis ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2023, namun masih memungkinkan jika pelaksanaanya disatukan dengan launching festival wisata hutan lampung.
Kegiatan temu bisnis ini diharapkan bisa menjadi sarana bagi petani ataupun pembeli (Buyer) untuk menemukan pasar dan harga terbaik dari produk atau komoditi yang diusahakan oleh petani. Karena sejauh ini permasalahan yang ada adalah saat banjir produksi di lapangan, menyebabkan adanya kerugian bagi petani Karen produk tidak terserap. Sehingga atas kondisi ini maka perlu diantisipasi atau direncanakan penangannya.
Pelaksanaan kegiatan tersebut ditargetkan dengan jumlah peserta 50 orang yang terdiri petani dan pembeli, dengan pelaksanaan kegiatan di hotel. Konsep acara yang direncankan adalah dengan mengundang narasumber dari beberapa kalangan pembeli atau pelaku usaha serta profesional dibidang yang terkait.
Komoditi yang akan disampaikan dalam temu bisnis tersebut adalah komoditi yang potensial dengan jumlah dan kontinuitas yang berkelanjutan. Sehingga perlu adanya koordinasi dengan KPH untuk mendata sesuai dengan kondisi lapangan.
Kegiatan ini bertujuan untuk :
- Terdampinginya CSO’s binaan rukonusa dalam hal pemasaran produk yang telah dihasilkan
CSO’s binaan RukoNusa memperoleh perluasan network dalam hal pemasaran produknya - Masyarakat memperoleh mamfaat berupa peningkatan dan pemerataan dalam hal pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Dalam pertemuan melalui audiensi dengan Kantor Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, telah dilakukan diskusi mengenai pelaksanaan B2B linked market produk HHBK. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan mei bertempat di swissbell hotel, Bandar Lampung. Teknis acara dilaksanakan berbarengan dengan acara launching festival wisata hutan Tahun 2023 yang bekerjasama dengan Balai Pendampingan Hutan Lestari.